Kamis, 29 Desember 2011

Dibalik diam banyak tersirat sesuatu


Diam, apa itu diam ?
Diam yang saya bahas ini adalah bila seseorang yang didekat anda hanya bisa diam. orang diam bukan berarti dia membisu. Dia hanya tak bisa mengungkapkan apa yang ingin dia ungkapan. Orang diam tak mungkin bila tak ada sebabnya.
Adapun sebab-sebab kenapa orang diam :
1. suasananya yang tidak mendukung.
2. gerogi
3. salah tingkah
4. malu
5. sakit tenggorakan/sariawan
6. lagi banyak pikiran
7. mungkin memang tak ada lagi yang dibicarakan.

untuk itu janganlah anda salahpaham bila orang didekat anda hanya bisa diam. Bukan karena dia tak suka dengan anda tapi malah kebalikan dari itu sampai dia menjadi matigaya.

Minggu, 25 Desember 2011

Puisi Sosiologi

Jalan Hidupku
by : Dina Dwi Karyanti

Aku hidup bukan untuk individu

Aku hidup untuk bersosialisasi

Kerja sama slalu kujunjung dihidupku

Karena kutahu aku adalah makhluk sosial

Kutanamkan dalam diri ini

Bahwa aku harus memiliki sifat asimilasi

Karena dengan adanya sifat ini

Aku bisa menghargai orang lain

Dalam pergaulan remajaku

Aku harus pandai memilih teman

Karena aku tak mau ada penyimpangan negetif

Didalam hidupku ini

Aku tak boleh membiarkan intimidasi ada padaku

Pengendalian sosialku harus kulakukan

Dengan kesadaran dari diriku sendiri

Karena dengan sikapku ini

Aku bisa untuk menghargai hidup


Puisi Cinta

Isi Hatiku
by : Dina Dwi Karyanti

Bunga layu di malam hari
Air mengalir deras dipipi ini
Cinta tumbuh dihatimu
Kini telah musnah terbakar amarah

Apa yang ada dipikiranmu
Hingga kau tak pernah mendengarkanku
Apa kini dihatimu ada bunga yang lain
Hingga kau mencari sebuah alasan

Ledakan bom terasa didekatku
Membuat hatiku semakin gemetar
Saat sebuah kata terlontar dari bibirmu
Bahwa ini harus berakhir

Andai bintang bisa jelaskan
Maksud dari bibir ini
Jika bulan bisa bicara
Dia akan jelaskan isi hatiku
Akankah dongeng menjadi nyata ?

Keras hatimu bagaikan baja
Emosi dirimu kian membara
Tak bisa kululuhkan dengan sebuah kata

Kubiarkan engin membawa cinta
Kuizinkan embun menghilangkan rasa
Tapi esok hari, kan kubuat bunga itu mekar kembali

Jumat, 23 Desember 2011

FUTSAL CEWEK SMAN 1 MUARA ENIM. HEHE



Ini adalah pertandingan PERDANA kami yaitu melawan MTS Muara Enim walau bukan sebuah perlombaan sih. begitu banyak kejadian unik dan menegangkan dalam kegiatan ini. Berawal dari ingin berangkat ke tempat kejadian, ada yang sudah meninggalkan apel demi futsal ini ya walaupun kami sudah izin sih...setiba disana kami kira sudah mulai eh...ternyata belum ada orang sama sekali bisa dibilang kami tim pertama yang datang. kami menunggu kirakira 1 jam lewat lah.

Pertandingan pun dimulai, kami sungguh tak menyangka ternyata tim MTS ini hebat bahkan mereka ada pelatihnya sedangkan kami hanya berlatih otodidak. dibabak pertama kami kebobolan 1-o itu sungguh mengecewakan tapi itu menjadikan sebuah motivasi.. dan dibabak kedua kami berhasil menyamakan skor yaitu 1-1 itu sungguh kebahagian yang sangat luarbiasa.

sampai waktu habis skor masih tetap 1-1. walau tidak menang tapi setidaknya kami tidak kalah :)

Sabtu, 12 November 2011

Rayuan Gombal

cwo : bapak kamu polisi ya?
cwe : kok kamu tau
cwo : karna kamu sudah menilang hatiku

cwo : kamu suka berlayar ya ?
cwe : kok tau
cwo : karna kamu sudah berlabuh dihatiku

cwo : bapak kamu jualan pulsa ya?
cwe : iy, kok tau
cwo : karna kamu sudah mentransfer cinta ke hatiku

cwo : ada kebakaran ?
cwe : dimana ?
cwo : dihatiku
cwe : sini biar aku padamkan ...
cwo : pake apa ?
cwe : pake hatiku

cwo : dirumah kamu ada AC ya ?
cwe : kok tau
cwo : karna bila kamu dekat aku, hatiku terasa sejuk

cwo : bapak kamu jualan sate ya ?
cwe : kok tau
cwo : karna kamu sudah menusuk-nusuk hatiku

:)

Minggu, 06 November 2011

Laskar Muda Pencinta Alam (LAMPEA) SMAN 1 MUARA ENIM


Laskar Muda Pencinta Alam (LAMPEA)

Laskar Muda Pencinta Alam (LAMPEA) diresmikan pada tanggal 19 Nopember tahun 1997, di SMU Negeri 1 Muara Enim (sekarang SMA Negeri 1 UNGGULAN Muara Enim). Tidak seorang pun dari anggota LAMPEA yang mencatat tanggal tersebut di dalam buku tulisnya. Tanggal ini disebutkan oleh Nyayu Risantica Damalini (Santi) -sekretaris pada pengurus pertama- secara spontan dan meyakinkan pada sesi pembukaan acara syukuran ulang tahun pertama LAMPEA di kediaman Santi di Jalan Pramuka IV, kota Muara Enim di penghujung tahun 1998. Sebagai sekretaris organisasi, data yang dipegang Santi boleh dipercaya validitasnya.

Pertengahan tahun 1997, Kgs AS Andryan (Aan), seorang siswa kelas 3 IPS 2 berfikir untuk membangkitkan kembali spirit euforia sebuah geng (komunitas persaudaraan berbau primordialisme siswa asal Tanjung Enim) yang sudah lama mati: ASTEK (Anak SMANSA Tanjung Enim Kompak), dengan cara mendirikan bentuk lain yang lebih dewasa dan bisa diterima oleh berbagai unsur di sekolah. Selanjutnya seiring perjalanan waktu angan-angannya tersebut mengarah kepada pembentukan ekstrakurikuler. Sebuah klub pencinta alam.

Aan, PMR, dan ASTEK

Sosok Aan tidak sepopuler sebagaimana tokoh-tokoh OSIS atau PASKIBRA. Siswa biasa yang tidak begitu menonjol berprestasi namun tidak pula memiliki catatan buruk. Yang mengenal beliau dengan baik paling-paling hanya pemilik dan pengunjung kantin SADOET, atau Pak Zaibin S Pd M Si (baik karena aktif di PMR maupun karena sering bolos dari upacara bendera). Lahir dari keluarga bergaris etnis Palembang tulen yang saat itu berdomisili di Tanjung Enim. Aan di SMA dikenal sebagai seorang loyalis di Palang Merah Remaja (PMR) SMU Negeri 1 Muara Enim.

Pada ekspedisi pertama LAMPEA ke kawasan wisata alam Air Tilam di Tanjung Enim, untuk membantu dirinya melaksanakan proyek tersebut Aan banyak meminjam anggota senior (siswa kelas dua) dari PMR. Terdapatlah nama-nama anggota PMR yang terlibat penuh sebagai panitia seperti Yosrizal, Helwinsyah, dan Teddy Sipit (di samping sekitar belasan lainnya yang tidak dapat lagi saya sebutkan).

Saat perjalanan pertama ke Air Tilam itulah, desas-desus bahwa LAMPEA dimaksudkan sebagai keturunan langsung dari ASTEK seperti mendapatkan pembenaran. Sebelum memasuki pintu rimba di kawasan Kramat, semua peserta diajak mampir dulu ke pemakaman Tiang Enam, Talang Jawa, Tanjung Enim, untuk berziarah ke makam Patra Hardiantoro. Semasa hidupnya, Patra adalah siswa yang dikenal rajin nongkrong bersama anak-anak reruntuhan ASTEK. Patra juga anggota PMR yang rajin. Pada kesempatan itu, Patra disebut-sebut (entah siapa yang menyebut, saya tidak berada di sana waktu itu) sebagai salah seorang pilar yang hilang dari cikal bakal LAMPEA.

Walapun hingga saat ini tidak pernah ada penjelasan eksplisit mengenai makna dari pernyataan tersebut, tetapi spekulasi yang beredar di antara siswa semakin santer -bahwa itulah bukti yang jelas bahwa LAMPEA merupakan reinkarnasi dari ASTEK.

Saat itu kenangan dan haru biru akan masa kejayaan ASTEK yang sudah tidak berbekas di sekolah ini memang seperti disadari akan segera terbang tertiup angin, seiring dengan akan lulusnya siswa kelas tiga (siswa SMA yang masuk tahun 1995). “Jika harus mati berkalang tanah, maka buatlah lingga menanda pusara”, demikianlah kira-kira memengerti kelahiran LAMPEA sebagai pendirian monumen tanpa aksara bagi sejarah ASTEK. Lantas segenap alumni SMA yang pernah menghabiskan sebagian hidupnya bersama ASTEK, apakah memahami juga bahwa LAMPEA adalah batu nisan dari kegagahan mereka? Saya angkat bahu. Dengan atau tanpa bukti otentik mengenainya, LAMPEA tetap harus menjadi sebuah klub pencinta alam yang dicintai dan dimiliki segenap anggotanya -yang berasal dari berbagai penjuru kota Muara Enim.

LAMPEA sendiri kemudian cukup banyak membukukan perjalanan ke Air Tilam, dan beberapa kali masih meneruskan tradisi ziarah tersebut, sampai akhirnya tidak lagi (ketika Aan dkk sudah lulus, dan kami mulai memberanikan diri menghapus pengkultusan di organisasi ini).

Pengumpulan Massa dan Identifikasi Diri

Aan memulai pengumpulan peminat konsep klub pencinta alam tersebut dengan berpresentasi di hadapan siswa kelas satu di enam lokal. Mengenakan seragam sekolah putih abu-abu lengkap dengan dasinya (tanpa sedikitpun atribut Pencinta Alam), Aan seorang diri memperkenalkan diri sebagai wakil dari sebuah organisasi ekstrakurikuler baru bernama Laskar Muda Pencinta Alam. Aan juga dengan gamblang dan lihai menjelaskan garis besar dari kegiatan pencinta alam -yang masih terdengar aneh di telinga.

Belakangan diakui oleh Aan, pada saat berbicara pertama kali tentang organisasi ekstrakurikuler tersebut, sesungguhnya Laskar Muda Pencinta Alam itu sendiri belum ada. Jadi Aan saat itu sedang mewakili sesuatu yang baru melayang di alam pikirannya sendiri. Hebatnya, sebagian besar pendengarnya tersihir. Aan memang seorang pembicara yang baik.

Saat itu saya antusias menyimak paparan Aan di depan kelas, tapi tidak ingin mendaftar. Sebagai ketua kelas, saya hanya membantu Aan mengumpulkan data teman-teman yang ingin ikut. Waktu pendaftaran yang disediakan memang dikatakan dibatasi hanya sampai tanggal sekian dan tanggal sekian, namun kenyataannya, berkali-kali batas waktu tersebut diperpanjang lagi.

Rekrutmen awal terbilang cukup berhasil dengan banyaknya siswa yang mendaftar. Pada suatu siang yang dijanjikan, telah berkumpul lebih dari 40 orang peserta dari kelas satu di lapangan tenis. Kebanyakan dari peserta ini adalah siswa-siswa yang belum ikut ekskul. Sebagian lainnya adalah yang sudah bergabung dalam PRAMUKA dan PMR.

Sedangkan dalam bagian lain sebelum pengumpulan tersebut, telah sering diadakan pertemuan-pertemuan kecil di Green House yang dihadiri oleh pendaftar-pendaftar di gelombang pertama. Green House adalah rumah kaca -meskipun tidak ditutupi dengan kaca melainkan kasa berwarna hijau, yang diisi berbagai tanaman hias. Dalam ruang lingkup lingkungan sekolah, koleksi tanaman di Green House adalah yang terlengkap di SMU Negeri 1 Muara Enim, dibandingkan dengan lokasi-lokasi lain. Melaksanakan banyak pertemuan di Green House pada waktu-waktu tersebut dimaksudkan Aan sebagai identifikasi diri, sebagai usaha untuk menyatukan citra yang disiarkan dengan citra yang dapat dilihat langsung oleh massa. Bahwa Pencinta Alam tentu saja harus mendahulukan arti penting dari namanya tersebut, sebelum mempertontonkan hal-hal lain. Aan sedang menjalankan propaganda yang sangat teliti.

Dalam pertemuan-pertemuan kecil itu, acara dimulai dengan menyapu lantai Green House dan menyirami tanaman. Anak laki-laki mengambil air dari bak di toilet kantor guru, atau dari tempat wudlu musola Thaliburahman yang letaknya persis di atas Green House. Selesai berbakti, Aan mengumpulkan yang hadir untuk memberi ceramah-ceramah menyegarkan tentang hakikat pencinta alam dan kesadaran peduli lingkungan. Doktrin-doktrin pencinta alam dengan gaya bersahabat di bawah rindang pohon akasia setelah capai bekerja, adalah sebuah oase di tengah kejenuhan pada sistem ekskul yang dikuasai hierarkisme dan demam akan militeristik.

Komunitas Green House Awal-awal

Green House sebelumnya bukanlah tempat publik bagi siswa. Jika ada yang menyukai tanaman, biasanya akan bergabung dengan guru penanggung jawab yang memegang kunci Green House. Sejak adanya proyek perintisan LAMPEA, Aan pun mengantongi izin untuk mengakses Green House bagi embrio LAMPEA. Para peserta mulai dibagi tugas merawat Green House dengan sistem piket. Walaupun demikian, setiap pagi -kecuali berhalangan- hampir semua peserta selalu hadir sukarela.

Beberapa nama masih dapat saya kenang sebagai warga Green House pada waktu-waktu awal tersebut Adalah Martin, gadis cantik berambut pendek asal Talang Jawa, Tanjung Enim, yang selalu hadir di Green House setiap kali kita sedang berbakti bersama. Martin adalah siswa kelas dua yang sejak dulu sudah rajin beraktivitas di Green House bersama Bu Retno (guru Biologi), dan dia tidak berminat dengan LAMPEA.

Dari kelas satu (peserta LAMPEA) adalah Septi, Susi Apriyani (Susi), Marliliani (Lili), Erwin (Erwin Cina), Muhammad Effendi Kurniawan (ME/Pepen), Nyayu Risantica Damalini (Santi), Patriansyah, Oscard, Agus Mahardeka, Fery Ardiansyah (Tile), dan sejumlah nama-nama lain yang benar-benar sudah tidak dapat saya ingat lagi.

Saat semakin mendekati hari H yang direncanakan untuk ekspedisi perdana (jalan-jalan), jumlah warga Green House relatif terus bertambah -karena pendaftar LAMPEA terus bertambah. Namun jumlahnya kembali normal setelah ekspedisi selesai.

Masa LAMPEA sebagai Perkumpulan

Jika dipetakan sekarang, inilah yang sedang dirancang oleh Aan pada saat itu:

Pertama, merancang kolam. Kedua, mencari bibit ikan. Ketiga, memberi umpan sang bibit dan mulai menyiapkan kolamnya termasuk membuka sistem pengairan dan pengadaan makanan alami. Jika ikan-ikan sudah mampu survive maka siap dimasukkan ke kolam, sebelum ditinggal.

Setelah menawarkan konsep klub pencinta alam dan berhasil mengumpulkan sejumlah peminat pada tahap pertama (sebelum jalan-jalan), Aan tidak berhenti dengan langsung meresmikan merek baru dari ekskul tersebut, melainkan dengan giat terus mempersiapkan olah kemampuan pengelolaan organisasi bagi calon penerus cita-citanya. Masalahnya, siapakah calon-calon penerus tersebut? Aan masih terus mencari.

Aan kembali ke kelas-kelas menjajakan LAMPEA. Setelah ekspedisi pertama itu, banyak peserta yang merasa sudah cukup kiprahnya sampai di situ. Beberapa anggota PMR kembali ke seragam putihnya, dan beberapa pelajar sejati kembali memperdalam pantatnya di bangku kelas. Sebagian masih mau memenuhi panggilan berkumpul. Tapi di saat berkumpul kembali itulah, ada juga wajah-wajah baru yang sebelumnya tidak ada. Salah satunya adalah wajah saya ;D Tapi karena waktu itu pendaftarannya belum ditutup dan LAMPEA memang belum jadi apa-apa, saya menolak bila dicap oportunis.

“… perjalanan ke Air Tilam hanyalah gambaran awal dari semua yang menarik dan menyatukan kita dengan alam raya ciptaan Tuhan. Masih banyak lagi yang harus terlebih dahulu kita ketahui, kita latih dan amalkan, sebelum menjadi Pencinta Alam sejati …”, demikian Aan dalam salah satu sesi pertemuan di lapangan tennis menyemangati sisa-sisa calon laskar. Aan mulai memaparkan tujuan-tujuannya lebih transparan, termasuk skenario pembentukan organisasi ekstrakurikuler baru di bawah naungan OSIS. Aan juga mengutarakan dengan persuasif mengenai pentingnya LAMPEA memiliki sebuah landmark di sekolah ini. Pendeknya, Green House yang selama ini menjadi tempat anggota berbakti, harus segera dikuasai penuh dan diberi label LAMPEA.

Bagi saya, semakin banyak terlibat dengan banyak perkumpulan, akan semakin membuka cakrawala -dan itu menyenangkan. Saat itu saya sudah bergabung dengan 2 organisasi ekskul, jadi di LAMPEA saya tidak punya ambisi apa-apa. Tapi apakah demikian juga yang terlintas di benak Eko Susanto dan Dimas Rahadian Setiyaki? Saya agak heran juga karena kehadiran kedua dedengkot Pramuka itu di forum LAMPEA tiba-tiba seperti baru saya sadari.

Dalam banyak pertemuan yang sudah dijadwalkannya, Aan mulai menggembleng kami dengan materi-materi dasar kegiatan pencinta alam yang kadarnya mulai dalam. Dimulai dengan mengenal azas keberadaan dan menyadari posisi LAMPEA di tengah-tengah komunitas pencinta alam nasional, yaitu dengan menghapal dan mengamalkan butir-butir KODE ETIK PENCINTA ALAM SE-INDONESIA. Kemudian pengenalan Gunung Hutan, dasar-dasar survival, dan teknik dasar Rock Climbing. Semuanya selain dirinci secara pustaka, disimulasikan juga di pelataran sekolah. Jenis-jenis kegiatan alam lainnya seperti telusur gua, pendakian gunung non tropis, dan arung jeram hanya dibahas pada tatap muka di ruang kelas.

Sangat mengagumkan bahwa Aan terlihat sangat aktif dalam mencari dan menyuplai otak kami dengan bahan-bahan yang tepat tentang kegiatan alam bebas. Beberapa materi diktat dari Tim SAR PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) juga dicuplik. Keluar sedikit dari konteks yang baku, Aan memasukkan juga PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat) dari PMR sebagai materi andalan. Bahkan suatu ketika saat diadakan lomba PPGD menyambut hari K3 oleh PTBA di SMU PTBA, dengan bersemangat Aan ngotot menyiapkan 2 tim untuk mewakili LAMPEA.

Atas kesediaan semua peserta, untuk menggembleng mental dan fisik peserta sementara belum menemukan format yang tepat, peserta secara rutin diberikan senam karate oleh Agustin dan Freddy dari Khusin-Ryu Karatedo Indonesia (KKI) Tanjung Enim. Baik Agustin maupun Freddy juga adalah anggota PMR yang sudah akan lulus sekolah, seperti Aan.

Seperti yang lazim di ekskul yang lain, Aan menentukan bahwa untuk kenaikan tingkat menjadi senior harus lebih dahulu melewati semacam ujian massal. Setelah sekian banyak sesi latihan rutin berjalan dalam tahun itu, ujian dilaksanakan pada awal triwulan ke dua tahun 1998. Ujian berupa lintas alam berhalang-rintang yang rutenya dimulai dari sekolah, kantor lurah setempat, kantor dinas kehutanan, kuburan Cina, masuk jalan proyek sumur minyak (Jalan Petrosea), kemudian berbelok masuk hutan dengan pola memutar balik ke arah sekolah lagi –namun tentu saja melewati banyak objek-objek alam yang tidak ramah seperti rawa-rawa, semak belukar, dan beberapa pos pertanyaan. Secara keseluruhan saya menilai format ujian tersebut masih mencomot utuh-utuh dari apa yang dilakukan PMR -hanya dimodifikasi sedikit. Dan panitianya, lagi-lagi meminjam dari PMR (dengan seragam dan atribut PMR lengkap).

LAMPEA memasuki masa Organisasi

Beberapa saat menjelang EBTANAS 1998, Aan dkk akhirnya menggelar proses regenerasi dengan menyelenggarakan pembentukan organisasi dan pemilihan ketua. Proses advokasi ke jajaran guru dan OSIS rupanya juga sudah berhasil, yaitu sudah dikeluarkannya izin bagi LAMPEA untuk berdiri sebagai sebuah ekstrakurikuler resmi di SMU Negeri 1 Muara Enim. Sebagai guru Pembina ekstrakurikuler, telah ditetapkan Ibu Retno, sang Pembina Green House.

Selama itu LAMPEA sudah berjalan selama beberapa bulan dalam bentuk forum atau perkumpulan. Dan Aan telah memposisikan dirinya sebagai koordinator, bukan ketua (karena tidak ada kuorum yang pernah memilihnya).

Pembentukan organisasi dan pemilihan ketua berlangsung ketika peserta LAMPEA sudah tinggal setengah dari jumlah semula. Bahkan beberapa dari yang sudah ikut ujian pun mengundurkan diri dengan berbagai alasan, dan berbagai cara. Calon ketua yang akan dipilih adalah Saya, Eko Susanto, Agus Mahardeka, Muhammad Effendi Kurniawan, dan Arif Rahman (Alm). Saya menang tipis mengungguli Eko. Tapi saya sudah lupa bagaimana prosesnya waktu itu sehingga Eko kemudian justru tidak menjadi pengurus, dan Dimas yang selalu hadir di forum akhirnya mempertegas bahwa posisinya di forum hanya sebagai simpatisan -bukan anggota LAMPEA. Agus Mahardeka menjadi Ketua I, dan Ketua II adalah Muhammad Effendi Kurniawan. Eko kemudian tercatat aktif di Pramuka (saat kepemimpinan Muhammad Amri Siregar), dan di periode berikutnya menang dalam pemilihan ketua Gugus Depan 823-824 Gerakan Pramuka SMU Negeri 1 Muara Enim, menggantikan Amri.

Sungguh sebuah tantangan berat sekaligus keasyikan tersendiri memimpin LAMPEA. Bagaimana tidak, klub ini belum memiliki standar sama sekali. Semuanya harus selalu meniru kanan-kiri.Terlebih kami segera ditinggalkan senior yang akan lulus SMU. Dan saya akan menjadi ketua termuda dari semua ketua organisasi ekstrakurikuler yang ada (saya sudah terpilih di saat organisasi ekskul yang lain justru belum mengakhiri kepengurusan).

Lahirnya Kostum

Hal sepele yang kemudian berlarut-larut menjadi masalah adalah pembuatan kostum. Jauh-jauh hari sejak masa forum Green House, Aan telah mensosialisasikan rancangan kostum resmi LAMPEA, yaitu berupa kaos oblong berlengan panjang dengan syal hijau yang menggantung di leher. Mirip dengan kaos lapangannya PMR. Syal itu sendiri sudah lama dibagikan setelah perjalanan kedua ke Air Tilam pada tahun itu. Namun kaos yang dijanjikan belum kunjung dapat diambil dari tukang sablon, karena masalah keuangan kolektif. Padahal Aan sudah pergi.

Kaos itu akhirnya dapat diambil beberapa bulan kemudian. Namun inilah yang ternyata harus kami tertawakan sendiri. Rancangan itu memang pernah dibicarakan dengan kami. Tapi karena tidak dilibatkan dalam pemesanannya, secara umum kami merasa risi dan kurang sreg mengenakan kaos itu. Ukuran dan bahan yang digunakan, rasanya seperti tidak ber-standard. Badan saya yang bertulang besar ini seperti dipaksakan sekali menyusup ke dalam kaos itu. Akhirnya sebagian lengannya pun saya potong karena jika dipakai sebagaimana mestinya selalu terlihat menggantung di bagian pergelangan tangan. Selain tidak pantas dilihat, tidak nyaman juga mengenakannya.

Saya dan teman-teman terus memikirkan dan mencari-cari, bagaimana sebenarnya bentuk baku dari kostum resmi pencinta alam. Kalau Pramuka se-Indonesia memakai kemeja dan bawahan cokelat, PMR se-Indonesia memakai putih-putih, lalu Pencinta Alam se-Indonesia memakai apa? Sampai akhirnya bentuk ideal itu kami temukan pada pendakian perdana ke Bukit Serelo.

Kami baru saja memasuki pintu rimba, saat rombongan pendaki dari Gerakan Pencinta Alam SMU 10 Palembang rupanya baru turun dan berpapasan dengan kami. Melihat ransel dan syal yang kami kenakan, seperti melihat bagian lain dari komunitas yang sama, mereka antusias menyapa kami dengan gaya persahabatan yang … baru kali itu kami ketahui! Cara berjabat tangan yang khas, dan peneriakan salam LESTARI (padahal selama itu salam LESTARI yang diajarkan Aan terdengar janggal dan aneh, sehingga kami pun ogah-ogahan menggunakannya di sekolah). Namun di antara banyak hal baru yang kami lihat tersebut, pakaian yang mereka kenakan adalah yang paling menarik perhatian saya dan Oscard.

Bentuk kostum yang dikenakan GAPPALA tersebut segera menjadi bahan pembicaraan pertama kami di tengah-tengah hamparan kebun kopi tempat kami mendirikan kemah. Bahkan pembicaraan telah berkembang menjadi diskusi dan debat. Pepen yang saat itu mengenakan baju tentara tidak banyak berkomentar mengenai desain, tapi sangat keras kepala soal warna. Perdebatan berlanjut lagi di sekolah. Setelah melalui proses adu pendapat yang panjang mengenai bentuk dan warna, akhirnya kostum pertama dipesan di Pasar Inpres Muara Enim, untuk dipakai oleh anggota angkatan ke tiga. Anggota kelas dua yang selama itu merasa sudah terlanjur tidak pernah mengenakan kostum, sudah malas untuk ikut memesan. Sedangkan saya kebetulan sudah memiliki baju dengan desain dan warna yang sesuai kesepakatan.

Kostum tersebut disepakati berdesain kostum lapangan tentara, berlengan panjang, berwarna cokelat muda (seperti warna seragam karyawan PT Tambang Batubara Bukit Asam saat itu, di tahun 1999). Tag yang melekat di kemeja adalah name tag bordiran berwarna hijau muda, bertuliskan nama peserta yang dibalik dan nomor induk pesertanya. Atribut utama adalah syal, namun mengenai warna, ukuran dan logo, masih terus diperdebatkan.

Nama yang Dibalik pada Name Tag

Mengenai pembalikan nama pada Name Tag itu ada ceritanya sendiri. Setelah Aan dkk sudah tidak bersama kami lagi, sesekali kami meminta Kak Amril Norman (Kak Apen) untuk datang dan berbicara di hadapan anggota kami. Kak Apen adalah teman seangkatan kakak saya di SMA, mantan ketua OSIS, dan semasa kuliah di Yogyakarta sangat intens dengan kegiatan pencinta alam bersama MAPALA. Tentu saja kedatangannya ke forum kami sangat kami nantikan, karena dari mulutnya tentu akan keluar sangat banyak pengalaman-pengalaman, pelajaran, dan nasihat kepencintaalaman yang bisa diserap oleh anggota kami yang masih hijau-hijau.

Ceritanya, dalam perjalanan kami ke Bukit Serelo yang kedua kali, kami mengajak Kak Apen. Saat itu, Kak Apen mengenakan sebuah topi yang tampaknya adalah atribut resmi dari sebuah kegiatan sosial yang digelar oleh sebuah forum pencinta alam nasional. Di sisi topi tersebut terdapat tulisan bordir berbunyi "NORMAN AMRIL". Ini menarik perhatian saya, karena setahu saya nama asli beliau adalah "AMRIL NORMAN". Ketika saya tanyakan hal itu, beliau menjawab bahwa inilah kebiasaan para pendaki gunung dan penempuh rimba nasional, yaitu membalik nama belakangnya untuk diletakkan di depan. Aturannya begini, jika namanya terdiri dari dua suku kata, maka tinggal ditukar saja posisinya. Tapi jika terdiri dari tiga atau lebih suku kata, maka yang dirubah letaknya adalah suku nama pertama -untuk dipindahkan menjadi paling akhir. Untuk nama saya, hasil pembalikannya adalah ARYO HANDOKO ANTON. Jika namanya SENO GUMIRA AJI DARMA, maka hasil pembalikannya adalah GUMIRA AJI DARMA SENO.

Begitulah Kak Apen berceloteh, entah serius atau asal bicara -namun sepulang dari bukit segera kami amalkan mentah-mentah. Beberapa tahun kemudian setelah kuliah dan sering browsing internet, saya baru mengetahui kalau Indonesia ternyata pernah memiliki seorang tokoh pendaki yang sangat melegenda: almarhum NORMAN EDWIN dari Mapala UI. Saat mengetahui itu saya mengerenyitkan dahi, rasanya seperti diingatkan pada sesuatu …

Syal berlogo Rapeling dan Papan berlogo baru

Sebelum memesan syal pertama LAMPEA pada tahun 1997, Aan menunjukkan sebuah fotokopi potongan majalah yang memuat profil sebuah klub pencinta alam mahasiswa dari Sumatera Utara. Gambar yang hanya kelihatan kecil di dalam foto (karena tergambar di atas bendera yang dibentangkan puluhan orang) itu adalah gambar seorang pemanjat yang sedang menuruni tebing dengan berpegang pada tali. Dalam istilah panjat tebing, yang dilakukan oleh sosok di dalam gambar logo tersebut dinamakan rapeling.

Aan mengutarakan keinginannya, bahwa logo itulah yang ingin digunakannya sebagai logo LAMPEA di syal yang akan dibuat. “tidak akan terlalu mirip tapi ini ide dasarnya”, janji Aan. Semua setuju, atau lebih tepatnya memilih setuju daripada disuruh memikirkan ide lain.

Saat syal-nya dibagikan, klipping tersebut sudah hilang. Tapi saya yakin sekali dengan ingatan saya, dan saya tidak menemukan sedikitpun perbedaan antara gambar yang ada pada logo di potongan majalah dengan logo yang sekarang ada di syal kami, kecuali bahwa gambar rapeling sekarang berada di dalam lingkaran bertuliskan LASKAR MUDA PENCINTA ALAM.

Suatu ketika saat Bapak Jafrie Thalib baru diangkat menjadi Kepala Sekolah, beliau antara lain segera menginstruksikan agar semua organisasi ekstrakurikuler di sekolah membuat papan nama organisasi yang diberi logo dan nama resmi. Semua bahan berupa papan standard yang sudah jadi (tinggal di cat dan disablon) dan uang untuk membeli cat dan kuasnya sudah disediakan. Papan-papan itu nantinya akan digantung berjajar pada tiang khusus di depan kantor besar. Melihat ini sebagai peluang revolusi untuk memperbaiki kesalahan, saya memutuskan untuk menggambar sesuatu yang berbeda dengan logo di syal -meskipun tanpa melepaskan bentuk dasarnya. Papan itu dicat dasar warna hijau dan diberi gambar silhouette seseorang yang juga melakukan aktivitas rapeling. Namun gambar si pemanjat di zoom sedemikian rupa sehingga badannya terpotong oleh lingkaran di bagian pinggang. Gambar ransel diperbesar, dan kemiringan gambar diputar beberapa derajat ke arah putaran jarum jam. Hasilnya adalah sebuah gambar yang bisa diapresiasi ganda, yaitu seorang pendaki (karena ranselnya besar) yang sedang melakukan rapeling darurat, atau bisa juga sebagai seorang pemanjat tebing artikulasi yang sedang melakukan pemanjatan menginap.

Ketika angkatan Yoki Burhan baru saja diresmikan menjadi pengurus tahun 1999, saya mengajak semuanya untuk rapat. Salah satu poin bahasannya adalah logo resmi LAMPEA saat itu, yang seperti kurang baik untuk dijadikan identitas LAMPEA. “kurang baiknya adalah karena kita semua sadar dan tahu persis bagaimana proses mendapatkan gambar tersebut”, tutur saya di hadapan anggota. Waktu itu karena selain Oscard dan Pepen hampir tidak ada yang angkat bicara, saya gambarkan kembali di papan tulis logo yang sudah ada di papan yang telah terpampang di depan kantor besar -sebagai tolok ukur untuk dimulainya perdebatan. Tetapi lagi-lagi perdebatan yang diharapkan tidak terjadi dan tidak ada sanggahan sama sekali, kecuali dari Pepen yang bersikeras bahwa logo tidak boleh dirubah. Menurut Pepen yang berhak merubah hanya orang yang membuat pertama kali. “silakan forum memutuskan untuk merubah jadi apa, tapi saya tetap pada pendirian saya”, tegas Pepen. Secara umum saya puas karena yang menentang hanya seorang sedang lainnya mendukung, tapi secara moral saya masih penasaran. Semakin dewasa di kemudian hari saya semakin mengerti bahwa seharusnya LAMPEA diberi aturan resmi mengenai cara-cara menetapkan dan merubah sesuatu di organisasi secara sah, jika sewaktu-waktu diperlukan. Aturan resmi tersebut adalah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), yang hingga tulisan ini saya ketik masih terus saya pikirkan pembentukannya.

Beberapa waktu lalu saat mengunjungi situs SMA Negeri 1 Muara Enim (www.sman1me.com), pada segmen download file, saya menemukan foto bersama anggota LAMPEA di depan Green House. Yang menarik adalah tertangkapnya juga bangunan Green House oleh lensa kamera di belakang anak-anak, sampai ke bagian atas termasuk bagian atas pintu, di mana bertengger papan berlogo rapeling revolusi yang saya buat sembilan tahun lalu itu. Artinya logo itu masih terus digunakan selama sembilan tahun terakhir? Entahlah, karena perihal seragam yang dikenakan anak-anak LAMPEA di dalam foto itu sendiri masih menjadi pertanyaan besar di hati saya.

Rabu, 26 Oktober 2011

JK Rowling Mendapat inspirasi dari kematian ibu


HANYA satu dekade lebih, Joanne “Jo” Rowling (lebih dikenal sebagai JK Rowling) berganti rupa; dari seorang sekretaris di London menjadi penulis pertama yang masuk kategori miliuner.

Jo bahkan lebih kaya daripada Ratu Elizabeth II! Dialah otak di balik waralaba sukses Harry Potter (HP). Tujuh bukunya menjadi fenomena, terjual lebih dari 400 juta kopi dalam 69 bahasa, tersebar di 200 negara. Buku terakhir (Harry Potter and the Deathly Hallows) yang rilis Juli 2007, menjadi buku paling cepat terjual sepanjang masa, dengan rekor 8,3 juta kopi di 24 jam pertama penjualannya. Di bioskop, fans tak pernah surut hampir setiap tahun menonton film HP paling anyar. Sepanjang sejarah Hollywood, inilah film waralaba paling laris dengan perolehan 5,3 miliar dollar dan masih terus bertambah.

Yang juga terhitung baru, theme park di Universal Orlando, Florida, yang dibuka musim panas 2010. Di Taman Bermain Wizarding World of Harry Potter, para pembaca buku dan penyuka film HP bisa menelusuri sekolah sihir Hogwarts, menyelamatkan diri dari serangan naga, sampai mencicipi minuman seru yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan rasanya.
Kesuksesan Jo pantas membuat banyak orang penasaran. Jo tidak terlalu terbuka, ia tak ingin kehidupan pribadinya terusik. Tapi bukan Oprah (Winfrey) namanya jika tidak mampu menembus pertahanan Jo. Si Ratu Talk Show ini terbang ke Skotlandia, menemui Jo di Hotel Balmoral di Edinburgh. Hotel yang sama tempat Jo menuntaskan cerita HP. Wawancara berlangsung santai, sesekali keduanya bergantian menyeruput teh yang tersaji. Jo memuji pendekatan Oprah mewawancarai tamu-tamunya, termasuk dirinya yang merasa sedang mengobrol santai. Oprah memuji kesederhanaan Jo, juga bagaimana ia menjalani hidupnya dengan tenang, meski dengan kekayaan melimpah. Padahal belasan tahun sebelumnya, Jo masuk kategori miskin. Ia hanya sedikit lebih beruntung daripada tunawisma.

Saat ini, Jo bilang hadiah terbesar yang didapat dari uang yang banyak adalah terbebas dari rasa khawatir. “Jika Anda pernah miskin, Anda tak akan pernah menganggap sepele rasanya tak perlu mengkhawatirkan sesuatu,” cetus Jo. Dari tak punya apa-apa hingga bisa membeli apa saja sempat membuat Jo terkaget-kaget. Bahkan hingga kini ia masih belum sepenuhnya memahami. “Sebagai penulis, tak pernah terlintas dalam pikiran jika saya sukses, akan ada fotografer berlensa (kamera) begitu panjang yang memotret saya memakai bikini di pantai. Tak pernah ada dalam benak saya,” cetus ibu 3 anak ini. “Saya jelas tidak siap dan sempat ketakutan.”

Demam Harry Potter mendunia. Di mana saja Jo muncul, ia disambut banyak orang. Jo merasa seperti The Beatles. “Kecuali mereka berempat, jadi kalau ada apa-apa tinggal tanya kepada anggota lain. Lha saya tak bisa berbagi dengan siapa pun. Tekanannya demikian besar,” beber Jo. Jo baru menyadari demam HP saat ia memulai tur buku keduanya di Amerika. Di acara penandatanganan buku, ia menghadapi ribuan fans yang histeris, wajahnya diterpa ratusan kilatan cahaya kamera, dan antrean yang mengular hingga beberapa blok. Sepanjang hari itu ia memberikan 2.000 tanda tangan dan pengantre masih terus mengalir. “Rasanya gila, saya bilang saya mencoba beradaptasi. Tapi ada situasi di mana saya hanya bisa pasrah.”

Menolak tawaran Michael Jackson
Jo pernah mengalami pasang surut kehidupan. Oprah memuji pidato Jo kala menerima gelar kehormatan di Universitas Harvard, 5 Juni 2008. Dalam pidatonya, Jo menyebut betapa besarnya manfaat kegagalan. “Tak mungkin hidup tanpa pernah gagal, kecuali Anda hidup sedemikian hati-hati sampai merasa tidak hidup (artinya sama saja dengan mati-red),” ungkap Jo di Harvard. Bicara kegagalan, apa yang kurang dialami Jo. Sepeninggal ibunya akibat penyakit multiple sclerosis, ia pindah ke Portugal, menikah, punya anak, cerai, pindah ke Skotlandia dengan anaknya. “Saya punya anak yang masih bayi dan saya miskin serta depresi,” kenang Jo yang enggan menceritakan pernikahan pertamanya. “Saya introspeksi, memikirkan pernikahan yang gagal, memikirkan hidup saya, mengapa itu semua terjadi. Dan 7 tahun kemudian, saya menemukan pria yang tepat untuk dijadikan suami,” tutur Jo kepada Oprah. Tahun 2001, Jo menikahi dokter anestesi Neil Murray di rumah mereka di Skotlandia. Kini mereka merawat 3 anak di Edinburgh.

Buku, film, hingga theme park, dari situ saja Jo bisa hidup tenang. Meski begitu Jo merasa harus melindungi merek Harry Potter. Ia pernah menolak tawaran Michael Jackson lho! Katanya, si Raja Pop ini mendekatinya untuk membuat musikal berdasarkan buku-bukunya. Tapi Jo tak sanggup menolak ketika Universal mengirim proposal untuk membuat theme park bertahun-tahun kemudian. Syaratnya hanya satu, harus luar biasa. “Ide-idenya menakjubkan. Kalau saya pembaca bukunya, saya pasti ingin segera ke sana.”

Saya bisa bikin buku ke-8
Jo menulis buku pertama 6 bulan sebelum sang bunda meninggal. Tapi ia tak pernah punya kesempatan bercerita kepada ibunya; ini salah satu penyesalan terbesarnya dalam hidup. Bukan suatu kebetulan jika petualangan Harry adalah menghadapi kematian dalam berbagai bentuk -- makna kematian, artinya bagi yang ditinggalkan, dan seperti apa rasanya selamat dari maut. “Jika Ibu tidak meninggal, saya rasa tidak berlebihan jika saya bilang tak akan ada HP. Bukunya seperti itu karena Ibu meninggal, karena saya mencintainya, dan dia meninggal.”
Ditinggal ibu, Jo mengalami depresi. Periode ini menginspirasi Dementor, makhluk yang menyedot kebahagiaan manusia. “Sangat sulit menjelaskan depresi pada orang yang belum pernah mengalaminya, karena tidak sama artinya dengan kesedihan,” terang Jo. “Saya tahu sedih, saya bisa menangis dan merasakannya. Tapi depresi itu ketiadaan perasaan -- rasanya hampa. Itulah Dementor.”

Tuntas cerita HP, bukan berarti Jo ”mematikan” karakternya. “Semuanya masih ada dalam pikiran saya. Saya bisa saja menuliskannya. Saya bisa bikin buku ke-8, 9, 10, mudah saja,” tegas Jo. Oprah menyambar dengan pertanyaan, maukah Jo menuliskannya lagi? “Saya tak akan bilang tidak. Saya tidak merasa harus menuliskannya. Saya suka menulis cerita ini, tapi saya merasa telah selesai. Tapi Anda tak pernah tahu apa yang nanti terjadi.”

Perpisahan dengan HP menyisakan kesedihan luar biasa. Jo mengaku menangis tak terkendali. Satu-satunya tangisan seperti ini adalah ketika ibunya meninggal. “Bukan hanya (berpisah) dengan dunia Harry, tapi juga disiplin kerja, struktur kerja yang biasa saya jalani. Saya tahu saya masih bisa menulis tentang Harry, tapi saya harus menyelesaikannya dan menyempatkan untuk berkabung.”

Satu pelajaran paling menonjol dalam buku HP adalah cinta. Cinta yang paling berkuasa. Inilah tema sentral dalam semua buku HP. “Cinta menang. Ketika seseorang mati, cintanya tidak begitu saja hilang. Itu menjadi bagian yang terus ada dalam diri kita.”

Jo tak menyangkal punya kebanggaan tersendiri akan HP. Tapi ini waktu yang tepat untuk melanjutkan bab baru dalam hidupnya. Dia akan terus menulis karena tak bisa berhenti. Meski tak merasa harus menuliskan sesuatu yang melampaui kesuksesan HP. “Rasanya menakjubkan. Sekaligus gila,” ucap Jo. “Saya senang bisa meninggalkan bagian dari kegilaan itu. Tapi saya juga senang begitu banyak orang membaca HP. Saya mendedikasikan buku terakhir kepada mereka yang paling saya sayangi dan kepada pembaca yang mengagumi Harry.”***

Sabtu, 15 Oktober 2011

Penemuan Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Kamis, 29 September 2011

Film Yang disukai Rupert


Setelah bekerja pada film Harry Potter sejak umur 13 tahun. Rupert Grint mengaku sulit beradaptasi dengan suasana set film baru yang lebih kecil. Hal ini dikarenakan dirinya telah terbiasa dengan suasana produksi film sebesar Harry Potter.

Pemeran Ron Weasley itu mengaku bingung saat bermain di film Inggris lainnya berjudul Cherrybomb dan Wild Target. Seperti yang dikatakannya kepada majalah Total Film, "Butuh penyesuaian setelah pergi dari Harry Potter untuk melakukan film-film dengan anggaran yang rendah. Tapi ini pengetahuan baru bagi saya, bahwa ini adalah cara lain membuat film,” ujar aktor berambut merah itu.

Walau terbiasa dengan film berbudget besar, aktor berusia 22 tahun itu mengaku lebih suka bekerja pada produksi yang lebih kecil. “Saya lebih suka film yang memiliki anggaran rendah, karena produksi film akan jauh lebih cepat selesai,” tambahnya lagi.

Saat ini Rupert dikabarkan akan bermain dalam film Eddie the Eagle, film yang mengangkat biografi Eddie Edwards, seorang atlit Ski asal Inggris. Rupert mengaku gugup karena dirinya belum pernah mengikat kakinya dengan sepasang sepatu salju sebelumnya.

“Ini akan hebat jika benar-benar terjadi, saya tidak sabar untuk tantangan ini. dan ini adalah sebuah karakter yang besar. Saya tidak pernah bermain ski sebelumnya jadi saya rasa ini dapat menjadi masalah, tapi saya yakin akan bisa melakukannya,” papar Grint. (deri)

Senin, 26 September 2011

Film Terbarunya Emma Watson



Setelah 10 tahun berkutat dengan syuting film HARRY POTTER dan dunia sihirnya, Emma Watson, sang pemeran Hermione Granger kabarnya akan segera terlibat dengan peran baru. Dan tak jauh-jauh dari dunia sihir, film ini adalah karya adaptasi sebuah dongeng.

Aktris muda asal Inggris ini dikabarkan menjadi calon pemeran utama dalam film BEAUTY AND THE BEAST karya Guillermo del Toro. Film ini sendiri dijadwalkan untuk rilis tahun 2013 mendatang.
Kabar ini diumumkan oleh Denise Di Novi, sang produser, pada acara promosi filmya, CRAZY, STUPID, LOVE. Denise menyatakan bahwa dirinya dan del Toro berencana segera menggarap film ini bersama, walau detil yang lain masih dirahasiakan.

Setelah memerankan Hermione Granger dalam franchise HARRY POTTER, Emma sendiri sudah terlihat membintangi dua film layar lebar, yakni MY WEEK WITH MARILYN dan THE PERKS OF BEING A WALLFLOWER. Sedangkan, sang produser BIUTIFUL, del Toro, sedang disibukkan oleh peluncuran filmnya DON'T BE AFRAID OF THE DARK, juga persiapan Comic Con di San Diego bulan ini.

Minggu, 04 September 2011

Biodata Didka Radcliffe (Dina Dwi Karyanti)



Nama asli : Dina Dwi Karyanti
Nama Ngetrend : Didka Radcliffe
Tempat Tinggal : Tanjung Enim, Sumatra Selatan
Anak : kedua dari tiga bersaudara
Impian : Ingin bertemu sama Daniel Radcliffe
Hobi : Buat lagu-puisi-novel, nyanyi, belajar
Makes : Pempek, model, pergedel, burger,
Mikes : Jus Melon
Film yang disukai : Harry Potter stories
Yang tidak disukai : Kecambah, dan bila orang menghubungi karena ada perlu saja
Artis yang disukai : Daniel Radcliffe
Penyanyi yang disukai : Taylor Swift


Rabu, 31 Agustus 2011

Film Terbaru Daniel Radcliffe


Buat para penggemar Daniel Radcliffe tak perlu khawatir biarpun Harry potter telah selasai tapi kita masih bisa kok melihat aksi aktingnya Daniel dalam film terbarunya yaitu THE WOMAN IN BLACK.

THE WOMAN IN BLACK adalah film pertama Daniel Radcliffe pasca perannya selama lebih dari 10 tahun dalam franchise HARRY POTTER. Tidak tanggung-tanggung bahkan Radcliffe langsung mengadakan 'lompatan' karir dalam genre yang dipilihnya setelah HARRY POTTER yakni sebuah film bergenre horror. Film ini disutradarai oleh James Watkins yang sebelumnya telah sukses mencekam penontonnya lewat film slasher EDEN LAKE dan juga THE DESCENT PART 2. Naskahnya ditulis oleh Jane Goldman yang telah menulis naskah untuk film sukses KICK ASS dan X-MEN : FIRST CLASS.

THE WOMAN IN BLACK menceritakan tentang pengacara muda bernama Arthur Kipps (Daniel Radcliffe), yang ditugaskan untuk melakukan perjalanan ke sebuah tempat terpencil di Inggris. Disana ia tinggal di sebuah rumah tua seorang diri, dan kemudian ia mulai menyadari ada sebuah rahasia mengerikan yang tersembunyi di Desa itu. Kiips baru mengetahui jika penduduk desa disana di teror oleh hantu wanita berpakaian hitam yang mencoba untuk membalaskan dendamnya semasa hidup dulu. Film ini akan dirilis Tahun depan. So, MOOviers yang nge-fans Daniel Radcliffe, bersiaplah menyambut sosok 'Harry Potter' kesayangan kalian dalam film baru yang mencekam!

Senin, 29 Agustus 2011

Daniel Radcliffe terlepas dari peran Harry Potter


Akhirnya para fans Daniel Radcliffe bisa melihat sang aktor lepas dari rambut hitam, kacamata bulat dan bekas luka berbentuk halilintar di dahi. Pasalnya, bintang HARRY POTTER ini akhirnya tampil beda dalam trailer film terbarunya, THE WOMAN IN BLACK.

Trailer CBS Films ini sudah beredar lewat Yahoo! Movies dan menggambarkan bagaimana menegangkannya film ini nantinya. Dengan narasi yang disampaikan oleh seorang gadis, trailer ini memperlihatkan aksi Daniel Radcliffe yang berhadapan dengan kejadian menyeramkan di sebuah rumah berhantu.

Dalam film ini, Daniel memerankan Arthur Kipps, seorang pengacara muda yang berkunjung ke sebuah desa terpencil untuk menghadiri sebuah acara yang digelar pemilik Eel Marsh House yang baru saja meninggal. Tak perlu waktu lama, Arthur segera menyadari bahwa seorang wanita berbaju hitam meneror penduduk setempat. Ketika orang-orang terdekatnya menjadi sasaran hantu penuh dendam ini, Arthur berusaha keluar dari masalah mengerikan ini.

"Filmnya akan menakutkan, dan saat test screening, orang-orang sampai loncat dari duduknya karena ketakutan. Jadi kukira ini akan menjadi film yang benar-benar bagus," ujar Daniel pada MTV News.

Ini Dia Pacar Baru Daniel Radcliffe


New York Bintang 'Harry Potter' Daniel Radcliffe tertangkap kamera bersama seorang perempuan di New York, Amerika Serikat pada Selasa (16/8/2011). Perempuan itu dikabarkan sebagai kekasih barunya.

Sebelumnya, saat menjadi bintang tamu 'The Larry King Show', aktor 22 tahun itu mengaku sudah memiliki kekasih. Tapi ia enggan mengatakan identitas perempuan beruntung tersebut.

"Saya punya pacar saat ini yang sangat saya cintai," ujarnya seperti dilansir Daily Mail, Jumat (19/8/2011).

Kekasih baru Daniel ternyata bernama Rosanne Coker dan berusia 22 tahun. Rosanne dan Daniel bertemu di lokasi syuting 'Harry Potter And The Half-Blood Prince' pada 2007. Rosanne bekerja sebagai asisten produksi untuk tiga film Harry Potter terakhir.

Selain film tersebut, mereka juga sempat bekerja sama dalam 'The Woman In Black'. Layaknya pasangan pada umumnya, mereka menjalani masa pacaran secara normal. Mereka memilih untuk berjalan kaki menyusuri suatu daerah di New York bergandengan tangan. Penampilan mereka pun biasa-biasa saja.

Sebelumnya, bintang Harry Potter itu hanya pernah sekali mengakui hubungan asmaranya. Pada 2007 ia menjalin asmara dengan aktris Laure O'Toole dan berakhir di awal 2008. Mereka bertemu pada pementasan teater Daniel, 'Equus'.

Ia juga pernah mencoba menjalin hubungan dengan Olive Uniacke pada 2010 tapi tidak hubungan itu tidak berhasil. Ia pernah mengungkapkan pacar-pacarnya ia temui melalui pekerjaan. Proses pengenalan dan pendekatan saat bekerja dan sering berakhir ketika pekerjaan itu selesai.

Minggu, 21 Agustus 2011

Plasmolisis


Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.

Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.

Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.


Biodata Lunagood


Luna "Loony" Lovegood (Lahir ±1981) adalah salah satu tokoh fiksi dalam seri Harry Potter. Ia digambarkan sebagai seorang anak perempuan yang aneh dan kerap menggunakan aksesoris yang tidak lazim seperti kalung yang dibuat dari tutup botol butterbeer, dan menyelipkan tongkat sihirnya di belakang telinga untuk lebih aman.

Ayah Luna, Xenophilius Lovegood adalah editor dari The Quibbler, majalah unik yang berisikan (menurut Luna) "cerita-cerita penting yang perlu diketahui oleh publik". Tampaknya Luna mewarisi keunikan ('keanehan') dari ayahnya. Artikel-artikel di The Quibbler seringkali menggelikan dan bodoh. Harry Potter pada mulanya berpikir bahwa majalah ini adalah majalah lelucon, sampai ia menyadari bahwa Luna mempercayai isi majalah itu. Luna membela keyakinannya, ayahnya, dan majalah itu dari tokoh-tokoh lainnya, di antaranya dari Hermione Granger.

Luna Lovegood ( Diperankan oleh Evanna Lynch) merupakan teman dari Ginny Weasley (Adik Ron Weasley) yang berasal dari asrama Ravenclaw. Dia merupakan tokoh pendatang baru yang baik hati dan membantu Harry dan kawan-kawan untuk melawan Voldemort. Ia juga menjadi tokoh yang selalu menghibur Harry terutama saat ia kehilangan Albus Dumbledore.

Tokoh yang pertama kali muncul pada Harry Potter and the Orde of Phoenix ini juga merupakan salah satu dari beberapa murid Hogwarts yang sepenuhnya percaya kepada Harry bahwa Voldemort telah kembali. Ia juga termasuk dalam anggota dari Dumbledore's Army (Laskar Dumbledore) dan ia mengikuti pertarungan melawan pelahap maut di Kementerian Sihir. Ia juga turut berperang untuk mempertahankan Hogwarts pada akhir buku ketujuh, dan selamat.

Pada akhirnya, Luna menikah dengan Rolf Scamander cucu dari Newt Scamander. Kemudian mempunyai anak kembar yaitu Lorcan Scamander dan Lysander Scamander

Sabtu, 06 Agustus 2011

Pertolongan Yang Tepat Pada Ponsel Yang Terkena Virus


Jangan panik kalau handphone anda terkena virus yang bikin hank handphone anda, terutama yang tidak mengerti tentang masalah ini. Apalagi sampai takut kalau ponselnya bakal rusak atau gak mau hidup lagi. Jangan panik dulu, jika kejadian segera lakukan pertolongan pertama pada ponsel anda. yang pertama anda lakukan adalah Aktifkan safe mode dengan cara matikan ponsel anda dan hidupkan sambil menekan tombol pensil. Hal ini dilakukan untuk menahan efek virus sementara waktu.

Kemudian analisa ponsel anda dari gejalanya, karena hal ini akan menentukan langkah selanjutnya. Ada beberapa gejala ponsel yang terkena ponsel, yaitu:- jika ponsel terus menerus mengirim pesan MMS atau SMS. Besar kemungkinan ini kerjaanya virusbeselo.

- Jika ponsel anda sering mati sendiri. Dan susah sekali untuk booting (menampilkan keadaan siaga), maka ini adalah gejala comwarior.
Untuk mengatasi kedua virus tsb download antivirusnya
- Ponsel terus menerus menghidupkan bluetooth yang mengakibatkan baterai anda cepat habis. Ini adalah virus lasco, untuk mengatasinya lakukan langkah berikut :
1. Install aplikasi file manager di handphone.
2. Fungsikan opsi untuk dapat melihat file yang terdapat di folder system.
3. Cari direktori \system\apps\velasco di drive A hingga Y.
4. Hapus file velasco.app, velasco.rsc, dan marcos.mdl dari \system\ apps\ velasco.
5. Masuk ke direktori C:\System\ Symbiansecuredata\ Velasco.
6. Hapus file velasco.app, velasco.rsc, dan velasco.sis.
7. Masuk ke direktori c:\system\recogs
8. Hapus file marcos.mdl.
9. Masuk ke direktori :\system\installs
10.Hapus velasco.sis

- Ponsel menampilkan message atau pesan sebagai berikut :
App. Closed
AppArcServerTh
Read

Artinya ponsel telah terjangkit virus locknut. Cara menghilangkan Locknut :
1. Buka aplikasi file manager seperti fileman, Fexplorer ata Xplorer.
2. Cari folder \SYSTEM\APPS\GAVNO dari drive A hingga Y.
3. Hapus file GAVNO_CAPTION.RSC, GAVNO.RSC, dan GAVNO.APP dari folder\GAVNO.
4. Cari folder \system\apps\caribe dari drive A hingga Y.
5. Hapus file caribe.APP, caribe.RSC, FLO.MDL dari folder \caribe
6. Masuk ke folder C:\system\caribesecuritymanager.
7. Hapus file Caribe.APP, Caribe.RSC, dan CARIBE.SIS
8. Masuk ke folder C:\System\ Symbiansecuredata\ caribesecuritymanager
9. Hapus file CARIBE.APP, CARIBE.RSC, and CARIBE.SIS
10.Masuk ke folder C:\SYSTEM\RECOGS
11.Hapus file FLO.MDL
12.Masuk folder C:\
13.Hapus file FLO.MDL
14.Masuk ke folder C:\SYSTEM\INSTALLS
15.Hapus caribe.sis, patch.sis, patch_v1.sis, patch_v2.sis

Jika tidak dapat menghapus file caribe.rsc, restart ponsel dan coba hapus kembali.

Semoga bermanfaat!!!

Jumat, 05 Agustus 2011

Anak Harry Potter dan Ginny Weasley




The Cast of Child Harry Potter and Ginny Weasley

1. Will Miles Dunn
adalah seorang aktor yang akan memerankan James Sirius Potter dalam Harry Potter dan Relikui Kematian:. Bagian 2 [1].
Seorang pendatang baru di industri film, ini adalah peran profesional pertama Will, tetapi ia telah memainkan 1 peran dalam film pendek TV bernama "My Song" sejak saat itu. Dia tinggal di Hampshire, Inggris.

Akan menggambarkan dirinya sebagai aktor yang tajam, yang suka bermain gitar (sejak usia sembilan tahun, ketika ia berkata ketika menjawab pertanyaan penggemar), bergaul dengan teman, dan umumnya hanya bersantai. Dia mengatakan band favoritnya adalah Muse, dan bahwa Matt Bellamy adalah salah satu dari berhala-nya. Dia juga menggambarkan dirinya sebagai sedikit gila "dalam cara yang baik." Contoh dari fakta ini adalah bahwa ia kadang-kadang tertangkap [oleh ibunya] opera bernyanyi.

Apakah juga posted a video dirinya bermain gitar di saluran resmi YouTube, dan telah mengatakan bahwa ia ingin melakukan video lebih.


2. Arthur Bowen

Saya memutuskan untuk membuat thread untuk anak epilog fave saya, Arthur Bowen, yang akan memainkan Albus Severus Potter di bagian DH 2.
bukan dia cutie sebuah? Dia pasti dapat lulus sebagai anak IMO Dan dan Bonnie. Dia sempurna untuk Albus Severus!

3. Ellie Darcey-Alden
Harry Potter: ". Tidak akan lama, dan Anda akan pergi terlalu"
Lily Potter: "Dua tahun saya ingin pergi sekarang.!"
- Harry Potter dan Lily Potter pada ketidaksabaran dan kesedihan tentang tidak akan Hogwarts pada 1 September 2017 [src]

Lily Luna Potter [2] (lahir antara 1 September, 2007 dan 31 Agustus, 2008) adalah putri satu-satunya dan anak bungsu dari Harry dan Ginny Potter (née Weasley). Dia memiliki dua saudara yang lebih tua, James Sirius dan Albus Severus. Dia diberi nama untuk nenek dari pihak ayah dan juga teman baik orangtuanya, Luna Lovegood.